Senin, 08 November 2010

Kalung Kematian

Pagi yang cerah. C'ARLORDDDG berjalan di sekolah. Teriakan teriakan supporter fans mereka terdengar. Terutama fans Cakka.



" Cakkkaaaaa.. Yaa ampuuunn kamu cakep banget sih.. " kata satu cewek yang pegang-pegang pipi Cakka.

" Aduh Gabriel.. Cakepnyaa.. " kata cewek lainnya.

" Alvvviiiinnn.. " teriak anak-anak yang mulai berdatangan.



Semuanya bersiap-siap.

" Guys.. 1.. 2.. 3.. Kabuurrrrr... " kata Alvin.

Semuanya kabur meninggalkan cewek-cewek gila itu. Seperti biasa, setiap pagi dan setiap hari mereka selalu di kejar cewek-cewek disekolah. S'SAOSINAZ hanya tertawa melihat tingkah C'ARLORDDDG.

@kelas

" Hosshh.. Hossshh.. Pagi sayang.. " sapa Cakka pada Oik.

Kebetulan kelas Agni dan Oik berbeda.

Di kelas C'ARLORDDDG ceweknya hanya SAOS. Sedangkan kelas tetangga di tempati INAZ. Oik membalasnya dengan senyuman.

" Pagi juga sayang.. " kata Oik.

" Ehm.. Ka.. Ka.. Pagi-pagi udah pacaran.. " kata Alvin.

" Tau tuh.. Mentang-mentang punya pacar.. " kata Deva.

" Day, Dayat.. Sini.. " panggil Sivia.

" Ciieeeee.. " sorak C'ARLORDDG.

" Apaan sih kalian? Diem deh.. " kata Dayat kesal dan menghampiri Sivia.



@bangku Sivia.

" Kenapa Via? " tanya Dayat.

" Gapapa.. Kamu ga mau romantis kayak Cakka.. " kata Sivia cemberut.

" Ya ampuunn.. Via.. Kan aku udah bilang.. Terima aku apa adanya.. Ga usah bandingin aku.. Kalo kamu mau sama Cakka.. Sana pacarin Cakka.. Ga usah pacaran sama aku.. " kata Dayat kesal.

" Ciieeee.. Berantem niihh.. " kata C'ARLORDDG.

" Diem! " kata DaSi.

" Day, bukan maksudku gitu.. Kamu kan tau aku sayang banget sama kamu.. Kamu ga usah ngomong gitu dong.. Aku janji ga akan banding-bandingin kamu sama Cakka lagi.. Aku janji.. " kata Sivia.

" Janji? " kata Dayat mengulurkan jari kelingkingnya.

" Janji.. " kata Sivia melilit kelingking Dayat(?).



Pada jam istirahat, Gabriel, Debo, Rio dan Ray mengunjungi kelas INAZ. Ya, bener. Untuk menghampiri Ify. Lintar pun ke kelas itu juga. Cakka ingin ke kelas Agni. Namun, takut ketahuan Oik.

@kelas INAZ.

@bangku Ify.

" Hallo Ify.. " sapa Rio.

" Eh, gue duluan.. " kata Gabriel.

" Gue duluan.. " kata Ray.

" (geleng-geleng kepala) Hey Fy.. " sapa Debo.

" Hey.. " sapa Ify pada Debo.

" Deboooo.. " kata RRG.

" Apaan? " tanya Debo.

" Ih, dasar curang.. " kata Gabriel kesal.

" Iya, curang.. Nyari kesempitan dalam kesempatan.. " kata Ray.

" Bener.. " kata Rio.

" STOP! Diem.. Tingkah kalian berempat bikin gue pusing tau.. Udah.. Gue mau pergi.. Jangan ganggu gue! " kata Ify meninggalkan RRDG.

" Gara-gara loe sih.. " kata Gabriel pada Rio.

" Kok gue..? Debo.. " kata Rio.

" Gue lagi.. Ah.. Udah.. Males gue.. " kata Debo meninggalkan RRG.



@bangku Acha

" Sayang.. " panggil Ozy.

" Apaan? " tanya Acha.

" Kamu sayang kan sama aku? " tanya Ozy.

" Kkkenapa kamu nanya gitu? " tanya Acha gugup.

" Ya, aku cuma ga mau kamu maenin perasaanku.. Soalnya aku sayang banget sama kamu.. " kata Ozy.

" Aku say-- "

" Zy.. Kantin yuk.. Jangan pacaran terus.. " kata Deva memotong pembicaraan Acha.

" Ih, Devaa.. Gue lagi ngomong sama Acha.. Loe ganggu aja.. " kata Ozy.



Acha menatap Deva dan melamun. Ozy melirik Acha dan memanyunkan bibirnya. Deva melihat Acha. Deva menggerakkan tangannya di wajah Acha. Hingga akhirnya Ozy memukul meja Acha.

Braakk..

" Cha.. " panggil Ozy dengan nada tinggi.

" (tersadar) hah? Kenapa Zy? " tanya Acha pada Ozy.

" Ya ampun Cha.. Loe kenapa? " tanya Deva.

" Tatap gue.. Loe suka sama Deva? " tanya Ozy dengan nada emosi. Hingga Ozy mengeluarkan kata Loe-Gue.

" Kamu ngomong apa sih? Siapa bilang aku suka sama Deva? Jangan asal nebak deh.. " kata Acha.

" Ga usah boong.. Keliatan kok.. " kata Ozy.

" Ah, terserah.. " kata Acha meninggalkan kelas.



@LintarNova

" Nov.. " panggil Lintar.

" Apa? " tanya Nova.

" (mencium pipi Nova) Jangan tinggalin aku.. " kata Lintar.

" Ciieeeee.. " ledek Zevana dan Agni.

" (menoleh ke belakang) Ih, apaan sih kalian.. Ngintip.. Lin, pergi yuk.. " ajak Nova.

" Yuk.. " kata Lintar.



Ke Ify ya..

Ify berlari menuju taman sekolahnya. Disana Ify duduk. Ify terdiam dan melihat sebuah kalung berinisial IDRRG. Ify mengambil kalung itu dan memakainya dilehernya. Ify menyukai kalung itu. Walau Ify tak tahu sebenarnya tentang kalung itu. Tiba-tiba.

@kelas

" Ah, leher gue sakitt.. " kata Gabriel.

" Sama.. Gue juga.. Aaahh.. " kata Rio memegangi lehernya.

" Sebenernya ada apa sih? Aduuh.. Sakiit bangett.. " kata Ray memegangi lehernya.

" Aaahh.. Gue ga kuaatt.. Sakkiit banget.. " rintin Debo memegangi lehernya.

Semuanya memasuki kelas kecuali INAZ.

" Eh, Iel, Rio, Ray, Deb, kalian kenapa? " tanya Cakka yang baru datang dari kantin.

" Eh, kalian kenapa? " tanya Ozy.

" Kok leher kalian merah gitu.. Eh, bentar bentar.. Kok muncul.. IDRRG.. Eh, leher kalian kenapa ada tulisan IDRRG? " tanya Deva.

" Hah? IDRRG.. Bentar.. IfyDeboRayRioGabriel.. Ify.. Iya.. Ify dimana? " tanya Gabriel.



Tiba-tiba terdengar teriakan.

" Aaaaaaaaaa.. Tolongg.. Lepasin kalung ini dari leher guee.. Sakiiitttt.. " kata Ify berteriak.

Semuanya menghampiri Ify.

" Nah, kan bener.. Eh, emang itu kalung apaan? Ngapain loe pake kalung itu? Bikin leher gue sakit.. " kata Gabriel.

" Iya.. Buang tuh kalung.. " kata Rio.

" Bener.. Buang Fy itu kalung.. " kata Ray.

" Eh, gimana gue mau buang? Kalungnya nempel ga bisa di buka.. Gimana nih? " tanya Ify bingung.

" Uh.. Loe bikin sial aja sih Fy.. Ngapain coba loe ngambil kalung itu? Tar kalo Gabriel Rio Ray sama Debo kenapa napa gimana? Loe mau tanggung jawab? " tanya Shilla.

" Tau tuh.. Bikin sial aja.. " kata Agni.

" Eh, udah.. Jangan digituin.. Kasian Ify.. " kata Acha.

" Iya.. Ify kan sahabat kita.. " kata Sivia.

" Ih, situasi kondisi gawat kayak gini malah berantem.. Fy, kalung itu bahaya ga? " tanya Zevana.

" Mana gue tau.. Tadi gue nemuin ditaman sekolah.. Gue liat bagus makanya gue pake.. Gue ga tau kalo arti IDRRG itu IfyDeboRioRayGabriel.. Gue kan ga tau.. Bantuin gue.. Lepasin kalung ini.. " kata Ify.

" Udah.. Biar gue coba.. " kata Cakka.

" Cakka.. " panggil Oik dan Agni.



Keduanya bertatapan. Cakka menoleh dan berdoa. Berharap Oik dan Agni tak mengetahui segalanya. Tapi.. Terlambat..

" Ngapain loe manggil Cakka? " tanya Agni.

" Jelas dong.. Cakka kan pacar gue.. " kata Oik.

" Mampus loe Ka.. " kata Alvin.

" Mampus gue.. " kata Cakka.

" Hello.. Loe bilang loe pacarnya Cakka? Yang ada juga gue pacarnya Cakka.. Bukannya loe tau.. " kata Agni.

" Yee.. Orang Cakka pacar gue.. Berarti kita.. " kata Oik.

" Cakkaaaaaaaaaa.. " panggil Oik dan Agni dengan marah.



Cakka nyengir. Semuanya tertawa. Akhirnya, kebusukan Cakka kebongkar.

" Cakkaa.. Jadi selama ini loe duain gue? " tanya Oik.

" Iya Ka.. Loe duain gue? Sama sahabat gue sendiri? Gue ga nyangka loe kayak gini.. Dasar playboy! " kata Agni.

" Eh, eh, bukan gitu.. Gue bisa jelasin.. " kata Cakka.

" Jelasin apalagi? Gue ga butuh penjelasan loe..! Mulai sekarang.. Kita PUTUS! " kata Oik meninggalkan Cakka.

" Oik.. Oik.. Jangan pergi.. " kata Cakka mengejar Oik.

" (menarik tangan Cakka) Eitz.. Mau kemana loe? Hah? Puas loe sekarang.. Kita PUTUS! " kata Agni.

Plakkk..

Tamparan itu mendarat di pipi mulus Cakka. Agni pun meninggalkan Cakka. Cakka terdiam dan menyesali perbuatannya.

" Makanya Cakkaku tersayang.. Udah gue bilang.. Cewek itu ga suka dimainin.. Ini malah loe duain.. Loe terima kan akibatnya.. Makanya.. Dari dulu gue ga suka sama loe.. Gue kasian liat Agni sama Oik yang loe perlakuin kayak gini.. Mereka itu sahabat gue.. Bukannya boneka yang bisa loe mainin.. Gue benci sama loe! Puas loe sekarang.. " kata Shilla meninggalkan Cakka.

" Shill.. Ahhh.. Kenapa jadi gini sih.. Shhiitt.. " kata Cakka kesal.

" makanya.. Lain kali itu cari cewek satu.. Jangan diduain.. Dan satu lagi.. Ilangin sifat playboy loe itu.. Kasian cewek-cewek yang loe mainin.. " kata Dayat.

" Bener.. Kasian cewek yang loe mainin.. " kata Deva.

" Eh, ini malah ngomongin cewek.. Kembali ke permasalahan.. Gimana nih cara ngilangin tulisan di leher gue, Rio, Ray sama Debo? Sedangkan kalung itu ga bisa lepas dari leher Ify.. " kata Gabriel.

" Iya.. Bantuin kita dong.. Jangan malah ngomongin cewek dulu.. " kata Rio.



Kali ini Cakka mencoba melepaskan kalung itu dari leher Ify. Namun, tiba-tiba tulisan inisial kalung itu bertambah huruf C. Dan seketika leher Cakka terasa sakit dan tertulis IDCRRG. Termasuk di leher Gabriel, Debo, Rio dan Ray bertambah huruf C.

" Ahhh.. Kenapa leher gue ngikut sih.. Sakkkiittt.. " kata Cakka.

" Ah, Cakka.. Gara-gara loe nih semuanya jadi gini.. Terus sekarang gimana? " tanya Ray.

" Gimana nih sekarang? Kita harus cari tahu tentang kalung itu.. " kata Rio.

" Kembali ke taman.. Ayo.. Semuanya ikut gue.. " kata Ify.



Semuanya ke taman kecuali Agni, Oik dan Shilla yang masih kesal dengan Cakka.

@taman.

Ify mencari petunjuk tentang kalung itu. Ify menemukan sebuah kertas ditempat dia menemukan kalung itu. Dalam kertas. ' LEPASKAN KALUNG ITU.. JIKA TIDAK MAKA IDCRRG AKAN MATI.. ITU ADALAH KALUNG KEMATIAN.. '. Ify menutup kertas itu. Dan menaruhnya kembali.

" Kalung kematian? Gimana cara gue ngelepasin? " tanya Ify.

" Hah? Kalung kematian? Maksud loe apa? " tanya Ozy.

" Fy, kalung kematian maksud loe gimana? " tanya Gabriel.

" Kalung ini.. Akan membunuh IDCRRG kalo ga segera dilepas.. " kata Ify.

" What? Gue ga mau mati.. Gue ga mau mati.. " kata Cakka.

" Gue juga.. Gimana cara lepasin kalung itu? " tanya Rio.

" Bunuh gue.. " kata Ify.

" Hah? Bunuh loe? Buat apa Fy? " tanya Debo.

" Fy.. Jangan gila dong.. Gue ga mau ngebunuh loe.. " kata Ray.

" Iya Fy.. Loe jangan bilang gitu dong.. " kata Nova.

" Bunuh gue.. Emang kalian mau mati karena gue? Bunuh gue.. Pasti kalung ini lepas.. " kata Ify.

" Enggak Fy.. Gue ga akan pernah ngebunuh loe.. " kata Gabriel.

" Iya Fy.. Kita ga akan pernah bisa ngebunuh loe.. " kata Deva.

" Jangan paksa gue buat ngebunuh loe.. Gue ga sanggup.. " kata Rio.



Ify mengeluarkan pisau dari kantongnya. Dan menyerahkannya pada Gabriel.

" Bunuh gue Yel.. Bunuh gue.. " kata Ify.

" (menjatuhkan Pisau itu dan memeluk Ify) Gue ga akan pernah ngebunuh loe.. Gue sayang sama loe.. " kata Gabriel.

" (melepaskan pelukan Gabriel) Lepasin! " kata Ify.



Ify mengambil pisau itu kembali dan kini menyerahkannya ke Rio.

" Yo, bunuh gue yo.. Bunuh gue.. " kata Ify.

" Ga akan.. " kata Rio menjatuhkan pisau itu.



Ify mengambilnya kembali dan menyerahkannya ke Ray.

" Ray.. Bunuh gue.. Bunuh gue.. " kata Ify.

" Gak Fy.. Gue ga bisa ngebunuh loe.. " kata Ray menjatuhkan pisau itu.

" Tapi kenapa? " tanya Ify. " Loe tanya kenapa? Gue sayang sama loe.. Gue ga bisa ngebunuh loe.. " kata Ray.



Ify mengambil pisau itu dan kali ini menyerahkannya ke Debo.

" Deb, bunuh gue.. Gue mohon.. " kata Ify.

" (menusuk perut Ify) kalo itu yang loe mau gue lakuin.. Gue ikut.. " kata Debo ikut menusuk perutnya sendiri.

" Debo.. Ify.. Kenapa.. Kenapa kalian harus lakuin seperti ini? " tanya Gabriel.

" Thankksss.. Ddeebboo.. " kata Ify menghembuskan nafasnya.

" Sssamaa..saama.. Makkaasii semmuaa.. Iinnii nnammanyya cinnta.. Ssellallu lakuuiin aappa ajja deemii ciinta.. " kata Debo menghembuskan nafas terakhirnya.



Seketika kalung itu lenyap dari leher Ify. Tangisan pun terjadi diantara C'ARLORDDG dan S'AOSNAZ. Ify dan Debo pun dimakamkan. Tangisan terjadi diantara sahabat-sahabat mereka.



" Bodoh.. Loe bener-bener bodoh.. Ngapain sih loe lakuin ini.. Loe lakuin ini demi Ify.. Deboo.. Loe tega.. " kata Cakka memegang nisan yang bertuliskan Andryos Aryanto.

" Iffyyy.. Kenapa loe ninggalin kitta.. Kalo loe ga ngambil kalung itu.. Semua ini ga akan terjadi.. Fyy.. Loe tenang ya disana.. Debo.. Gue nitip Ify ya.. Jagain dia.. " kata Shilla memegang nisan yang bertuliskan Alyssa Saufika Umari.



Bayangan-bayangan datang menghampiri semuanya dengan suara samar-samar.

" Selamat tinggal.. Kita sayang kalian.. " kata suara itu melambaikan tangannya dan menghilang.



The End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar