Zevana mendumel kesal,lagi lagi karena Alvin . Sementara Alvin adalah seorang ketua kelas+ketua osis,Alvin berhak mengatur siapa saja . Dan yang paling sering diganggu itu Zevana . Kebetulan hari itu adalah hari Sab itu , dan para siswa/siswi boleh melakukan hal apa saja kecuali hal yang melanggar tata tertib dan bisa di katakan hari itu adalah "teacher free day" .
Alvin memasuki kelas 11.3 dengan langkah santai sambil mengacungkan sebuah handphone ,dan parahnya lagi handphone itu milik Zevana .Zevana langsung bangkit dari tempat duduknya , bersiap mengejar Alvin ,namun Alvin sudah ngacir duluan . Zevana langsung mempercepat larinya .
"ALVIN!BARONGSAI SIPIT !BALIKIN HAP GUE ." Zevana teriak teriak , sudah nggak perduli lagi sama keadaan sekitar yang di penuhi anak anak kelas 10 yang berjubel di koridor sekolah . Sesekali Alvin bahkan seringkali Alvin menabrak siswa siswi yang berseliweran di areal lapangan bola basket karena hari ini tim basket SMA Widya Nusantara mengadakan latihan rutin setiap minggu , dan yang membuat para siswa dan siswi berjubel adalah kapten basketnya alias Gabriel yang membuat banyak perhatian cewek tertuju padanya .
BRUUK !"Mantap!" Inilah kata kata terakhir Zevana sebelum dia pingsan . Alvin langsung menoleh ke belakang , lalu berlari untuk membopong Zevana ke dalam UKS .
***
Zevana membuka matanya perlahan . "gue dimana ?"tanya Zevana sambil memegangi kepalanya yang masih terasa sakit .
"Ah, elah lebay loe ! Baru kena bola basket langsung pingsan ."Ucap Alvin sambil duduk di samping tempat Zevana berbaring .
"Loe tuh yang lebay !Kalo suka sma hp gue ya bilang aja , kagak usah nyopet hp orang .Sekarang kembaliin hp gue !"Ucap Zevana sambil memukul-mukul tubuh Alvin ,Alvin cuma garuk garuk kepala ,nggak tau harus bilang apa . Zevana langsung berhenti memukuli Alvin.
"Nape lo ?"Tanya Zevana penasaran .
"Maaf Ze , hp loe tadi kebanting terus kacanya pecah ."Ucap Alvin pasrah .
Zevana mengatur nafasnya . "ALVIN BARONGSAI SIPIT !GANTIIN !"Teriak Zevana geram ,Alvin cuma geleng geleng kepala .'kagak capek apa neriakin gue mulu ' pikir Alvin .
"Iye,besok gue ganti . Jangankan HP ,rumah mewah pun bisa gue beli ."Kata Alvin sambil merapikan kerah bajunya ,berlagak bagaikan orang kaya . Zevana mendengus kesal lalu keluar dari UKS .Alvin cuman tersenyum jahil .
***
Keesokan harinya...
Alvin and the gank atau bisa di rincikan Alvin , Rio ,dan Cakka menghampiri meja Zevana ,Dea,Agni . Alvin langsung menyodorkan handphone yang persis , bahkan sama dengan handphone Zevana yang dulu yaitu , Blackberry Gemini yang cassingnya spongebob . Zevana memandang muka Alvin dengan pandangan meremehkan .
"Paling paling hp mainan ."Ucap Zevana sambil membolak balik buku Bahasa Inggrisnya .
"Ye!Ini mah HP beneran !Ngapain juga gue boong ."Jawab Alvin .
"Thnk's"Jawab Zevana singkat sambil mengambil handphone yang kini menjadi miliknya .
"Semudah itu kah /sesingkat itu kah ?"Alvin masih terus terusan berdiri di samping Zevana , Zevana melirik Alvin dengan tatapan penuh tanya . Sedangkan Cakka dan Agni sedang asik main gitar .
"Maksudnya apa SIPIT ."Ucap Zevana dengan memberi penekanan pada kata 'sipit', Alvin senyum senyum jail (lagi) ."Cium dong pipi a'a Alvin ." Dea dan Rio langsung ngakak setan , untung yang ada di kelas cuma mereka berenam .Zevana langsung mendorong tubuh Alvin .
"Jijay dah gua."Jawab Zevana ogah ogahan .Dea kembali asyik dengan laptopnya sambil sesekali melirik ke arah Rio .
"Cak gue ama Rio cabut ke kantin dulu yah . Bye Cakka thayank ."Jailnya Alvin lagi kambuh harap maklum . Cakka menatap Alvin dengan tatapan gue-mau-bunuh-loe . Alvin cuma membentuk jarinya dengan huruf V lalu menarik tubuh Rio keluar .
"Ganteng."Ucap Dea singkat , Zevana langsung membalikan badannya ke arah Dea .
"Siapa yang ganteng ?"Tanya Zevana , Dea cuma senyum senyum malu .
"RIO.Rto the I to the O , R-I-O."Ucap Dea lengkap dengan ejaannya . Cakka langsung terbelalak kaget .
"Lo suka ama Rio yah ?"Tanya Cakka sambil menghentikan permainan gitarnya . Dea menunduk malu , lalu menganggukan kepalanya .
"Loe nguping ya Cak ?"Tanya Zevana .
"Cuman dikit koq ."Cakka mencoba membela diri .
"Sama aja kalee." Jawab Zevana sambil menoyor kepala Cakka
***
Bagi Zevana hari ini hari yang membosankan plus ng-BTin gimana nggak . Hari ini guru gurunya pada ngadain rapat . Jadi hal tugas menugas yang ngatur ketua kelas .
"Tidak,hari ini sipit berkuasa."Ucap Zevana setengah berteriak sambil mengacak acak rambutnya sendiri .
"Emang kenapa kalo gue berkuasa ?"Tanya seseorang yang ada di belakangnya . Zevana cuma nyengir lebar tanpa dosa .
"Peace Vin ."
Inilah saat saat nge BT in bagi Zevana . Ngerjain tugas yang sudah cukup bikin otak muter muter monas . eh , si sipit malah santai mainin HPnya . Zevana membentak mejanya sendiri .
"Enak aja loe nyuruh nyuruh kami ! Tegur Zevana sambil nunjuk" Alvin .
"So , what ?"Tanya Alvin dengan juteknya sambil berjalan menghampiri meja Zevana . 'hadeh mati gue ' pikir Zevana . Dan sekarang Alvin duduk di meja Zevana , lalu mendekatkan wajahnya ke arah Zevana .
"Stay away from me !"Zevana langsung mendorong tubuh Alvin hingga Alvin terduduk di lantai . Zevana cuma nyengir nyengir nggak jelas .
"Sorry Vin ."Ucapnya singkat .
Alvin langsung bangkit , lalu menarik tangan Zevana .
"Ikut gue ke Ruang OSIS ." Zevana langsung terbelalak kaget , dia takut kena DO . Zevana mencoba berontak tapi cengkraman tangan Alvin jelas lebih kuat , Zevana mencoba untuk pasrah .
Di Ruang OSIS
Zevana dduduk di salah satu soffa di Ruang OSIS .Sekarang Zevana dan Alvin duduk berhadapan . Zevana menatap Alvin dengan tatapan , gue-pengen-ngebunuh-loe! Sedangkan Alvin hanya duduk santai sambil menyandarkan tubuhnya .
"Dasar cowok lebay , baru juga gue dorong udah di suruh ke ruang OSIS " Ucap Zevana membuyarkan keheningan . Alvin menatap Zevana sebentar lalu menegakkan tubuhnya .
"Gue ngebawa loe kesini cuma ngajak loe nenangin diri Zevana ." Jawab Alvin dengan nada yang datar .
"Tapi ini ng-BT in banget ALVIN !"
"Tapi nggak ngerjain tugas kan ZEZE ."
"Tau ah , terserah loe !" Zevana beranjak dari sofa , berkeliling di ruamh OSIS . Tiba tiba pandangannya tertuju pada sebuah bingkai foto yang terteletak di meja Alvin alias sang Ketua OSIS . Foto Alvin dan seorang wanita yang cukup cantik . Zevana mengambil bingkai foto itu lalu menatapnya lekat lekat .
"Ze , loe dimana ?" Ucap Alvin setengah berteriak , Zevana buru buru meletakkan kembali bingkai foto itu , maklumlah bila Alvin tidak melihat keberadaan Zevana . Ruang OSIS di SMA Widya Nusantara bisa di bilang lumayan bahkan sangat besar . Apalagi , SMA Widya Nusantara adalah Sma terelite di Jakarta .
Zevana langsung mengambil posisi duduknya di depan Alvin .
"Eh , gue boleh nanya gk ?" Terdengar suara Zevana sedikit agak ragu . Zevana melanjutkan pertanyaannya tadi . "yang di meja ketua OSIS itu foto nyokap loe yah?"
Alvin berdehem kecil lalu menjawab pertanyaan Zevana tadi .
"Iya , itu nyokap gue . Tapi , udah meninggal waktu umur gue 1,5 tahun ."
"Em, sorry Vin ."Ujar Zevana sambil menundukkan wajahnya .
"Nggak papa koq Ze , sekarang juga gue udah nemuin wanita yang senyumnya seindah nyokap gue ."Jawab Alvin sambil tersenyum manis . Zevana tidak mau mengejar Alvin dengan pertanyaan pertanyaan yang akan membuat Alvin sedih . tapi, nampaknya Alvin paham tanpa di tanyapun Alvin sudah menjawab .
"Orang itu ada 4 , yaitu oma gue , cce tania , cce tasya , satu orangnya ..."Alvin menggantungkan kalimatnya , baru saja dia ingin membuka mulut , mungkin belum waktunya , bel pulang berbunyi . Zevana segera beranjak dari kursi duduknya .
"Gue duluan ." Ucapnya singkat di lengkapi dengan senyum manisnya . Tinggalah Alvin sendiri di ruang OSIS . 'Coba dia peka sama perasaan gue . coba bel nggak bunyi .' Tiba tiba ada suara seseorang yang membuyarkan lamunan Alvin .
"Eh , lo Yo . Thnk's udah bawain tas gue ."
"Yapz , tapi gue mau nyampein ma loe . Lo kan Ketua OSIS . loe di suruh gantiin Debo sma Gabriel jadi vocalist SIB buat pensi di kampus , gue lupa namanya ."
Alvin langsung terbelalak kaget .
"hah?suara gue kan pas passan Yo . Napa kagak loe aja ."
Rio angkat tangan , "Ya , mana gue tau . Intinya loe mau atau kagak ."
Alvin masih nampak menimbang nimbang .
"It's ok , gue ambil jobnya ."
***
Di Studio Musik
Gabriel menghentikkan sebentar latihan SIB lalu berdiri di depan .
"Perhatian buat semuanya , buat pensi minggu depan gue ama Debo nggak bisa ijutan soalnya kami berdua mau ke Spore , mewakili sekolah kita buat lomba nyanyi .."Belum sempat Gabriel menyelesaikan kalimatnya , personil personil SIB lainnya sudah bertepuk tangan .
Gabriel berdehem kecil ."Ehm , bisa gue mulai ? Jadi , yang gue ama Debo itu Alvin ."
Zevana langsung meneguk ludah ."What ?Alvin wanna be a vocalist ? kaga salah apa ?"
"Nggak koq . dia orangnya enjoy , ramah , mudah bergaul ."Jawab Debo nampaknya Zevana mulai pasrah , karena semua orang di sekitarnya membela Alvin .
***
Seminggu sudah Alvin latihan dengan anak anak SIB , Zevana pun mengakui bahwa Alvin memang enjoy dan mudah menyesuaikan diri . Dan hari ini adalah hari terakhir latihan karena besoknya mereka sudah harus siap perform di hadapan mahasiswa . Semuanya , semangat untuk latihan , kecuali Zevana , dia terlihat lemas saat melihat Alvin dan Ify dekat . Konsentrasinya pun buyar , pikirannya tidak tertuju pada permainan bassnya . Melainkan kalimat Alvin yang terputus saat di ruang OSIS .
' Apa perempuan yang di maksud Alvin itu Ify . Ah , koq gue mikirin Alvin sih .' pikir Zevana .
"Berenti ! Ze , mainnya yang bener donk , jangan malu maluin SIB deh loe ." Tegur Ray , Zevana hanya menundukan wajahnya dalam dalam . Dia tak mau melihat Alvin dan Ify dekat .
"Gue nggak maksud buat ngacauin , tapi gue nggak bisa ..." Ucapan Zevana terhenti , dia sudah tak mampu melanjutkan kata katanya .
"Nggak bisa , apanya yang gk bisa ? loe harus bisa Zev , inget besok kita sudah perform ." Ucap Cakka sedikit geram , Agni nampak mengusap ngusap punggung Zevana yang matanya mulai memerah .
"Ya udah deh , latihan hari ini selesai . Inget besok udah harus siap . Ya , udah gue pulang dulu ." Ucap Ray sambil memasukkan stik drumnya ke dalam tas ranselnya .
Zevana langsung keluar dari studio itu , dia langsung memasuki mobilnya yang sedari tadi menungguinya latihan .
***
Zevana sudah siap di belakang panggung ,anak anak SIB nampak berdo'a semuanya , berharap latihan kemaren bermanfaat untuk hari ini .
"Kita panggilkan Super Idola Band ." Teriak mahasiswa langsung bergema . Walaupun anak anak SIB lebih muda dari mereka tapi bnyak yang mengidolakan anak anak SIB . Namun teriakan hari ini lebih meriah , mungkin karena kehadiran Alvin alias sang vocalis baru .
"Oke kakak kakak semua . Kami akan mempersembahkan lagu AKULAH DIA yang hafal lagunya pada nyanyi ya ." Ucap Alvin sambil memberi kode kepada yang lainnya agar memulai musiknya . Semua penonton yang berada di situ langsung terbawa suasana .
Tak pernah berhenti mencari cinta , slalu saja ada yang tak kamu suka
Terlalu jauh engkau melihat , coba rasakan yang ada di sekitarmu
Sesungguhnya dia ada di dekatmu , tapi kau tak pernah menyadari itu
Dia slalu menunggumu untuk nyatakan cinta
Sesungguhnya dia adalah diriku , lebih dari sekedar teman dekatmu
Berhentilah mencari , karena kau telah menemukannya
***
Selama Alvin menyanyi entah karena apa Zevana terus terusan menatap Alvin sampai sesekali tersenyum sendiri . 'kalo di perhatiin ganteng juga , andai lagu itu buat gue .' Pikir Zevana
Alunan lagu akulah dia pun berhenti dan anak anak SIB di persilahkan untuk istirahat sebentar , menyiapkan perfrom selanjutnya .
***
1 new message
Alvin-Barongsai Sipit
Hari ini kita ketemuan di danau deket perumahan loe . Tepat pagi ini , tanpa tapi!
Zevana langsung terbangun dari tidurnya bersiap sap mandi lalu berangkat ke tempat yang Alvin maksud .
Di Danau ...
Dari kejauhan Zevana sudah dapat melihat Alvin yang tengah berdiri di tepi danau sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana . Zevana memukul pundak Alvin pelan .
"Hai Vin , kenapa ?"Tanya Zevana rada rada grogi .
"Em , gue perlu ngomong sama loe , bukannya gue PD ataupun GR . Loe , suka sama gue ? Tanya Alvin . Zevana sontak kaget .
Zevana agak ragu membuka mulut .
"Nggak ." Jawabnya singkat , sebenarnya bukan ini yang ingin diungkapkan Zevana tapi dia terlalu takut untuk mengungkapkan yang sebenarnya .
Kali ini Zevana tak berani menatp Alvin dengan tatapan gue-pengen-ngebunuh-loe , namun sekarang Alvin yang menatap Zevana dengan tatapan tajam .
"Gue tau,loe nggak konsen main bass gara gara deket deket ama Ify dan gue juga tau loe ngeliatin gue mulu waktu nyanyi , dan tatapan loe itu tatapan suka . Jangan boongin hati loe .!"Kali ini mungkin Alvin mulai geram .
"Nggak usah ngomong macem macem , gue tau loe sukanya sama Ify dan gue nggak mau ngancurin harapan loe ."Kali ini Zevana menunduk dia tak mau raut mukanya terbaca oleh cowok yang belakangan ini ia kagumi .
Alvin mentap Zevana dalam dalam .
"Ze , asal lo tau . Wanita yang ke empat itu loe . Gue suka sma loe , tapi loe nggak pernah peka sama sikap sikap yang selama ini kode kode kalo gue suka sama loe ."Nampaknya Alvin mulai emosi tapi secepat mungkin dia meredemnya .
"Loe suka kan sama gue ? Pleasa , answer my question Ze ."Ucap Alvin penuh pengharapan .
"Yes , i want to be you girlfriend but .."Zevana menggantungkan kalimatnya .
"Tapi apa Ze ?"Bilang sama gue ."Ucap Alvin tanpa sabar .
"Gue masih perlu bersama , lebih deket sama loe . Bukan berarti gue nolak , tapi gue masih perlu menulusuri pribadi loe lebih dalam alias masih banyak yang belum gue ketahui dari loe . I hope you wanna be patient for waiting me ."Jawab Zevana .
"It's ok ." Ucap Alvin singkat .
_THE END _
liat blog aQ jg yah
BalasHapus